@article{Nasir_Sudirman_2021, title={Mengungkap Kesulitan Keluarga Dalam Membimbing Belajar di Masa Pendemi Covid 19: Exploratory Case Study}, volume={12}, url={https://gemawiralodra.unwir.ac.id/index.php/gemawiralodra/article/view/166}, DOI={10.31943/gemawiralodra.v12i1.166}, abstractNote={<p>Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap muka atau luring menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau disebut dengan daring. Hal ini berdasarkan surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Pembelajaran jarak jauh ini menuntut anak untuk menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru secara online. Kelas-kelas di sekolah sudah tergantikan dengan group-group pembelajaran diaplikasi ponsel. Hal ini tentu tidak mudah bagi semua elemen pendidikan, terutama keluaraga (orang tua) menghadap transisi pembelajaran ini. Partisipasi orang tua dalam menemani anak-anaknya belajar secara daring di rumah sangat penting, sehingga orang tua dapat membimbing belajar anaknya dengan baik. Menurut Hasbullah (1997) bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah mengembangkan kepribadian anak dan mendidik anak di rumah serta mendukung pendidikan di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada keluarga atau orang tua yang anaknya di SD (10), SMP (6), dan SMU (6) di wilayah Indramayu Jawa Barat tahun 2020/2021 secara <em>purposive sampling</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon kesulitan keluarga (orang tua) dalam membimbing belajar anaknya di masa pandemi Covid 19. Untuk mempermudah deskripsi kesulitan keluarga (orang tua) dalam membimbing belajar anaknya di masa pandemi Covid 19, peneliti menggunakan instrumen observasi wawancara kesulitan kesulitan keluarga (orang tua) dalam membimbing belajar anaknya di masa pandemi Covid 19 dan solusi kesulitan keluarga (orang tua) dalam membimbing belajar anaknya di masa pandemi Covid 19. Analisa data dilakukan secara deskriptif analitik observasi wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Anak jadi lebih sering menatap handphone. Solusi orang tua orang tua memberika batasan untuk bermain hp; 2) Pengeluaran uang lebih banyak untuk membeli kuota internet. Solusi orang tua adalah menyuruh anaknya menabung atau menyisahkan uang jajan untuk membeli kuota internet disamping diberi bantuan kuota dari pemerintah ; 3) Pembelajaran PJJ kurang efektif. Solusi orang tua adalah orang tua berharap pihak sekolah memberikan tugas yang sewajarnya tidak membebani anak<strong>. </strong>Sehingga anak dapat terbantu dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak sekolah; dan 4) Sulitnya dalam mengontrol anak. Solusi orang tua adalah pembagian tugas dengan anggota keluarga lainnya dalam mengawasi anak saat sekolah ataupun pekerjaan rumah</p>}, number={1}, journal={Gema Wiralodra}, author={Nasir, Nasir and Sudirman, Sudirman}, year={2021}, month={May}, pages={51–59} }