Hubungan Paritas dengan Kejadian Kanker Serviks di Poli Kandungan RSUD Dr. M. Soewandhie

Authors

  • Eko Budi Santoso Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31943/gemawiralodra.v12i2.181

Keywords:

Paritas, Usia pertama menikah, Kanker serviks

Abstract

Kanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Keadaan tersebut biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan pengeluaran cairan vagina yang abnormal. Faktor risiko terjadinya kanker serviks salah satunya ialah paritas. Oleh karena itu, peneliti ingin membuktikan kebenaran terjadinya kanker serviks maka peneliti ingin meneliti tentang hubungan paritas dan usia pertama menikah dengan kejadian kanker serviks. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik cross sectional. Lokasi penelitian di poli kandungan RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Populasi sebanyak 185 orang, sampel yang digunakan 64 responden wanita yang berusia 22-45 tahun yang menderita kanker dan penelitian ini melihat dari semua penderita. Untuk mengetahui hubungan paritas dan usia pertama menikah dengan kejadian kanker serviks, pengumpulan data hanya melihat dari rekam medic pasien, dilakukan uji statistic Chi Square dari pearson dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan paritas dengan kejadian kanker serviks dengan (x2 hitung = 8,213) didapatkan (ρ = 0,016). Berdasarkan uraian maka, dapat disimpulkan ada hubungan paritas dengan kejadian kanker serviks, yang terjadi tingginya eversi epitel kolumner yanga menjadikan metaplastik imatur sehingga risiko terjadinya trauma yang dapat menyebabkan infeksi HPV. Oleh karena itu disarankan pada tenaga kesehatan dapat melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya kanker serviks. Sehingga dapat mencegah komplikasi lanjut yang disebabkan kanker serviks.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-10-19

How to Cite

Budi Santoso, E. . (2021). Hubungan Paritas dengan Kejadian Kanker Serviks di Poli Kandungan RSUD Dr. M. Soewandhie. Gema Wiralodra, 12(2), 260–268. https://doi.org/10.31943/gemawiralodra.v12i2.181