Autokorelasi Spasial Kasus Tuberkulosis di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018-2020
DOI:
https://doi.org/10.31943/gemawiralodra.v13i2.282Keywords:
spasial, autokorelasi, tuberkulosis, JambiAbstract
Tuberkulosis tidak hanya menjadi masalah di tingkat global dan Indonesia tetapi juga di Provinsi Jambi. Penularan TB dapat membentuk klaster baik secara tempat maupun waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi klaster atau autokorelasi spasial TB di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2018-2020. Data sekunder berupa jumlah agregat semua kasus TB yang memulai pengobatan di tahun 2018-2020 diperoleh dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu (SITB) berbasis pelaporan online.Unit analisis adalah desa/kelurahan. Analisis Getis Ord G* dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah klaster TB. Jumlah semua kasus TB selama tiga tahun adalah 1.194 kasus. Kasus TB terlihat mengelompok baik di wilayah yang padat penduduk maupun tidak. Karena angka cakupan pengobatan yang masih rendah maka analisis spasial berdasarkan notifikasi akan berbeda dengan analisis spasial berdasarkan insiden. Selain peningkatan penemuan kasus TB baik secara pasif maupun aktif, diperlukan juga penguatan sistem surveilans TB. Penelitian spasial lain yang memasukkan variable sosio-demografi, ekonomi, lingkungan, dan lain sebagainya dengan menggunakan analisis lebih lanjut seperti Geographically Weighted Regression (GWR) juga diperlukan.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The use of non-commercial articles will be governed by the Creative Commons Attribution license as currently approved at http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/. This license allows users to (1) Share (copy and redistribute the material in any medium) or format; (2) Adapt (remix, transform, and build upon the material), for any purpose, even commercially.